Blogger Templates

Kamis, 16 September 2010

berbicara tentang fisis determinis dan posibilitis :)

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli ilmu geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa ilmu geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama 'Atlas Ptolomaeus'.

Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan ilmu geografi semakin pesat, dengan berkembangnya aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah "Gen re de vie".

Perbedaan kedua faham tersebut adalah , kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.
Fisis Determinis .
Fisis ini dikenal kan oleh tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Arti singkat fisis ini adalah dimana lingkungan lah yang mempengaruhi perilaku manusia, arti fisis determinis ini berkebalikan dengan arti fisis posibilitis.
Sebagai contoh :
1. perilaku manusia di iklim tropis dan sub-tropis sangatlah berbeda, itu disebabkan dengan suasan iklim yang berbeda sehingga dari suasana iklim tersebut menyebabkan perilaku yang berbeda pula.
2. Orang yang berada di daerah yang dingin, harus menggunakan pakaian tebal untuk menghangatkan tubuhnya dan orang yang tinggal di daerah yang dingin biasanya lebih banyak mengkonsumsi minuman dan makanan yang hangat yang dapat menghangatkan tubuhnya seperti meminum wedang jahe dan lain-lain , sedangkan orang yang tinggal di daerah panas cenderung menggunakan pakaian tipis agar angin dapat mudah masuk ke tubuh (agar mudah terasa dingin hhee) dan orang yang tinggal di daerah panas lebih sering mengkonsumsi minuman yang memakai es batu an lebih sering mengkonsumsi minuman yang dingin-dingin.
Determinisme Lingkungan.
Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah “iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas” dan “banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas”. Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond)

Fisis Posibilitis :)

Fisis Posibilitis ini di kemukakan sama Vidal de la Blache. Pokonya fifis posibilisme ini adalah dimana manusia yang mempengaruhi lingkungan, manusia dapat mengubah lingkungan menjadi sesuatu yang diharapkan, manusia juga dapat mengubah lingkungan sesuai yang diinginkan dan menjadi sesuatu yang mendukung untuk kehidupan sehari-harinya.

Contoh fisis posibilisme :
1.manusia sering mengotak-atik lingkungannya sehingga menjadi sesuai yang diharapkan.
2.Manusia juga membudidayakan lingkungan mereka sehingga dapat membantu dan mendukung keberlangsungan hidup mereka.

0 komentar: